kawan
Riuh tawa kita kala remaja yang pongah dalam genggaman
Inginnya mengejar mentari, berlari, menari-nari diatas pelangi
Tiada sesal dan payah dalam cahaya pagi
Berteriak lantang menantang dunia
Menunjuk satu per satu bintang yang berkelip di tengah malam
Aku, kamu kita.. berjalan bersama meniti hari merajut mimpi-mimpi dan asa-asa..
Perlahan tak terasa waktu berjalan
Membawa kita di sebuah perjalanan waktu yang melintasi usia kita
Inginnya mengejar mentari, berlari, menari-nari diatas pelangi
Tiada sesal dan payah dalam cahaya pagi
Berteriak lantang menantang dunia
Menunjuk satu per satu bintang yang berkelip di tengah malam
Aku, kamu kita.. berjalan bersama meniti hari merajut mimpi-mimpi dan asa-asa..
Perlahan tak terasa waktu berjalan
Membawa kita di sebuah perjalanan waktu yang melintasi usia kita
Beranjak dewasa lah jiwa dan alam pikir kita
Tidak lagi berteriak.. tidak lagi berlari
Tapi tetap setia kita dengan menunjuk bintang.. tak lagi banyak
Berdiamlah kita dalam bayang masa..
Mencoba mengerti dan menghitung langkah yang akan tertempuh
Tidak lagi berteriak.. tidak lagi berlari
Tapi tetap setia kita dengan menunjuk bintang.. tak lagi banyak
Berdiamlah kita dalam bayang masa..
Mencoba mengerti dan menghitung langkah yang akan tertempuh
Aku, kamu kita berjalan menuju mentari..
Meski berbeda..
Tetap saja ada jalinan cerita-cerita yang tak pernah lekang oleh waktu..
Meski rambut kita memutih..
Angan kita menua..
Mentari memerah
Wajah kita berkerut..
Dan Dia di samping kita. Membelah jiwa yang tadinya satu
Meski berbeda..
Tetap saja ada jalinan cerita-cerita yang tak pernah lekang oleh waktu..
Meski rambut kita memutih..
Angan kita menua..
Mentari memerah
Wajah kita berkerut..
Dan Dia di samping kita. Membelah jiwa yang tadinya satu
Tetap saja akan ada di jiwa ini cerita tentang kawan
untuk kawan yang baru saja menikah:
“ahhh kawan kau telah berlabuh…”
“ahhh kawan kau telah berlabuh…”
sedang banyak pikiran melintas…
didominasi oleh sesuatu yang bernama kawan!
rindu kawan lama
berbagi teh hangat dan cerita-cerita tentang hidup yang pongah…
menertawakan diri sendiri.. tapi berusaha gagah menantang masa depan..
berbagi teh hangat dan cerita-cerita tentang hidup yang pongah…
menertawakan diri sendiri.. tapi berusaha gagah menantang masa depan..
kadang air mata juga menitik..
membayang berjuta langkah yang telah, sedang dan akan tertempuh…
membayang berjuta langkah yang telah, sedang dan akan tertempuh…
terkadang termenung, diam…
hanya ingin menjadi penonton pertunjukkan hidup dengan lakon kawan juga…
ada yang tertawa..
ada yang berduka…
dan…….. banyak yang telah menggenapkan jiwa mereka; menikah!
hanya ingin menjadi penonton pertunjukkan hidup dengan lakon kawan juga…
ada yang tertawa..
ada yang berduka…
dan…….. banyak yang telah menggenapkan jiwa mereka; menikah!
hahaha.. ya.. ternyata tak terasa padang ini telah berubah
tak lagi penuh dengan gelak dan pacu…
semua memilih menetap dan diam…
tak lagi penuh dengan gelak dan pacu…
semua memilih menetap dan diam…
sedangkan aku…
ya.. berdiam dengan langkah yang memburu..
ya.. berdiam dengan langkah yang memburu..
ingin bertemu masa lalu!
Posted at 10:06 | 0 comments
